Buah ini terdapat di pasar tradisional, pasar modern, kios buah, dan juga di pedagang buah keliling. Masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di perkotaan, sebagian besar menyukai buah ini. Hal ini dapat disebabkan oleh cita rasa buahnya yang manis, buah yang tersedia sepanjang tahun karena tanaman ini mampu berbuah setiap waktu tanpa mengenal musim, dan harga buahnya cukup terjangkau oleh masyarakat.
Melon merupakan tanaman buah semusim yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini menyebar luas ke Iran, Uzbekistan, Afghanistan, India, Spanyol, Cina dan Jepang.
Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.
Usaha budidaya melon mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 1980-an di daerah Cisarua (Bogor-Jawa Barat) dan Kalianda (Lampung) namun pada saat ini sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Luas area pertanian melon di Indonesia mencapai 3.329 ha dengan produksi mencapai 70.560 ton (Departemen Pertanian, 2004).
Produsen utama buah melon di Pulau Jawa adalah Jawa Timur (Malang, Ngawi, Pacitan, Madiun) dan Jawa Tengah (Sukoharjo, Surakarta, Karang Anyar, Klaten). Khusus di Provinsi Banten, usaha budidaya melon baru dimulai pada tahun 2005.
Teknik penanaman melon di Indonesia umumnya dilakukan di lahan terbuka seperti area pesawahan atau ladang. Budidaya dilakukan dengan sistem bedengan (lebar 100 cm dan tinggi 35 cm), sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan petakan sawah (yang ideal 10 – 15 m). Jarak antar bedengan berkisar antara 40 – 50 cm.
Sistem drainase harus baik agar tanaman tidak tergenang dalam waktu yang lama, karena akan menyebabkan kematian. Selain itu, peluang terserang penyakit juga lebih besar. Budidaya biasanya dilakukan pada musim kemarau dengan luas lahan minimal 1.000 m2, sedangkan varietas yang dipilih sesuai dengan permintaan pasar dan memiliki harga jual tinggi.
Petani melon biasanya menanam melon secara berpindah-pindah pada lahan sawah atau ladang bekas ditanami padi. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit tanaman yang akan muncul jika tidak dilakukan rotasi tanaman sehingga akan mengakibatkan gagal panen.
Mekarsari sebagai salah satu tempat pengembangan tanaman hortikultura telah berhasil membudidayakan tanaman melon dalam pot atau populer dengan sebutan tabulampot. Tabulampot merupakan salah satu cara untuk menghijaukan pekarangan rumah masyarakat yang tinggal di perkotaan yang memiliki lahan sempit dan tertutup semen. Keuntungan menanam cara tabulampot diantaranya dapat memetik sendiri hasil panen buahnya dalam keadaan segar dan gratis.
Selain itu keunggulan menanam tanaman buah di dalam pot di antaranya :
- Tidak memerlukan lahan yang luas.
- Dapat menjadi penghias taman atau ruangan.
- Tanaman di dalam pot mudah dipindahkan ke mana saja. d. Tidak perlu berpindah-pindah lokasi untuk menghindari serangan hama dan penyakit tanama
- Mudah pemeliharaan tanamannya.
- Pemberian pupuk lebih efektif bagi tanaman.
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman lebih muda h. Mudah panen buahnya karena tanamannya pendek.
Salah satu kegiatan tour yang ada di Taman Wisata Mekarsari adalah mengajak pengunjungnya untuk langsung memetik sendiri buah melon yang telah siap panen. Kegiatan ini dilakukan di area perkebunan modern yakni di area
Green House.
Buah melon yang berbentuk bulat dapat ditemukan hampir diseluruh toko buah baik tradisional maupun modern. Taman Wisata Mekarsari sebagai salah satu pusat studi tanaman buah hortikultura telah berhasil mengembangkan teknologi melon berbentuk kotak atau terkenal dengan sebutan melon kotak pada tahun 2009. Melon kotak yang di produksi Mekarsari tidak merubah rasa maupun tekstur buahnya tetap renyah dan manis. Saat ini selain bentuk kubus atau kotak, tim produksi Mekarsari telah berhasil membuat melon dengan aneka bentuk lainnya seperti bentuk hati, segitiga, dan boneka.