Tanaman kepel (Stelechocarpus burahol) atau burahol adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah kepel digemari puteri keraton-keraton di Jawa karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam.
Pohon kepel tersebar di kawasan Asia Tenggara mulai dari Indonesia, Malaysia hingga Kepulauan Solomon bahkan Australia. Pohon Kepel menjadi kegemaran para putri keraton di Jawa selain lantaran memiliki nilai filosofi sebagai perlambang kesatuan dan keutuhan
mental dan fisik, buah kepel juga dipercaya mempunyai berbagai khasiat dibidang kecantikan. Buah Kepel telah menjadi deodoran (penghilang bau badan) bagi para putri keraton.
Buah kepel tumbuh memenuhi batang pohonnya. Bentuk buah Kepel bulat lonjong dengan bagian pangkal agak meruncing. Warna buah coklat kusam, dan ketika sudah tua akan berubah menjadi coklat tua. Daging buah berwarna agak kekuningan membungkus biji yan g berukuran cukup besar. Rasa buahnya manis-segar. Daging buah kepel dipercaya mempunyai khasiat memperlancar air kencing, mencegah inflamasi ginjal.
Selain itu juga dipercaya sebagai salah satu sarana kontrasepsi wanita (KB). Kayu pohonnya dapat digunakan sebagai bahan industri atau bahan perabot rumah tangga dan bahan bangunan yang tahan lebih dari 50 tahun. Daun kepel dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, dan mampu menurunkan kadar kolesterol.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepel;
http://alamendah.wordpress.com/2010/02/16/buah-kepel-stelechocarpus-burahol-kegemaran- putri-keraton/
Di Taman Buah Mekarsari Anda dapat menjumpai tanamannya di areal Lab. Biosari, dan kebun buah blok C.
Ketersediaan bibit : stok terbatas.